Abstraksi
Pada bulan
Februari 2017, 4 (empat) kota IHK di Sumatera Utara mengalami deflasi, yaitu
Sibolga sebesar 1,34 persen, Pematangsiantar sebesar 0,17 persen, Medan sebesar
0,64 persen, dan Padangsidimpuan 0,07 persen. Dengan demikian, Sumatera Utara
pada bulan Februari 2017 mengalami deflasi sebesar 0,59 persen.
Bulan
Februari 2017, Medan deflasi sebesar 0,64 persen atau terjadi penurunan indeks
dari 133,44 pada bulan Januari 2017 menjadi 132,59 pada bulan Februari 2017.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya
indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 3,60 persen dan kelompok
transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen. Sedangkan
kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar
0,75 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,42 persen;
kelompok sandang 0,31 persen; kelompok kesehatan 0,22 persen; serta kelompok
pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,01 persen.
Komoditas
utama penyumbang deflasi selama bulan Februari 2017 di Medan antara lain: cabai
merah, daging ayam ras, angkutan udara, sawi hijau, tomat buah, kentang, dan
cabai hijau.
Dari 23 kota
IHK di Pulau Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Dumai sebesar 1,12 persen
dengan IHK 131,10 dan inflasi terendah terjadi di Palembang dan Batam sebesar
0,09 persen dengan IHK masing-masing 125,73 dan 127,92.
Di Indonesia, pada bulan Februari 2017 dari 82 kota
yang diamati Indeks Harga Konsumennya (IHK), 62 kota mengalami inflasi, dimana
inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,16 persen dengan IHK 128,49.
Sedangkan inflasi terendah terjadi di Ternate sebesar 0,03 persen dengan IHK
131,13.